Pages

Monday, February 3, 2020

Contoh Verbatim REBT

Deskripsi Masalah Konseli :
      Mengenai konseli yang belum bisa memilih cita – cita atau karir yang masih berubah – ubah juga tetapi konseli disini mempunyai masalah mengenai karirnya yang masih di tentukan sama orang tuannya. Konseli pun dihadapkan oleh 2 pilihan antara bekerja atau kuliah. Akan tetapi disini konseli lebih memilih untuk bekerja dari pada mengikuti ortu nya yang menyuruh nya untuk kuliah. konseli tertarik untuk bekerja karena dia tidak ingin membebani kedua ortu nya lagi. Dan inilah salah satu alasan yang membuatnya untuk tertarik memilih bekerja ketimbang kuliah. Dengan cara seperti ini atau bekerjalah ia bisa mencari uang sendiri dan tidak meminta lagi sama ortu nya.


Konseli/Konselor
Dialog
Teknik
Konseli
Selamat pagi pak
Pembukaan
Konselor
Selamat pagi juga, mari silakan duduk (menghampiri konseli dan berjabat tangan). Silakan duduk.

Penerimaan klien
konseli
Iya pak, terimah kasih.
konselor
Kalau boleh tahu, nama kamu siapa lagi?
konseli
Nama saya LS bu…
Perkenalan
konselor
Oh iya LS, perkenalkan nama saya Haerul. Kamu bisa panggil saya pak Haerul, tapi kalua di luar sekolah bias panggil saya bang Haerul. Karena sekarang disekolah jadi kamu harus panggil pak ya
konseli
Iya pak….
koselor
Terimah kasih karena kamu sudah mau datang untuk melakukan proses konseling ini.

Kehangatan
konseli
Iya pak..., sama-sama.
konselor
Baiklah, beberpa hari yang lalu saya ada bagikan angket dikelas kamu, dari hasil angket yang saya bagikan saya mendapati masalah kamu mengenai karir kamu.
Pertanyaan terbuka
Konseli
Iya kah pak kalau boleh tau tentang apa tuh pak ?


Keruntutan
konselor
Tentang cita – cita atau rencana karir kamu yang masih berubah – ubah
Konseli
Iya pak saya sedang mengalami masalah itu

Konselor
Tapi sebelum kita lanjut apakah sebelumnya kamu sudah pernah konseling ?

Konseli
Iya saya sudah pernah mengikuti konseling pak,
 dan saya sangat senang melakukan proses konseling karena di dalam melakukan konseling inilah saya bisa curhat tentang masalah-masalah yang saya alami pak…
konselor
Kalau begitu, sepertinya kamu sudah banyak mengetahui tentang konseling ya….?
konseli
Iya gak juga pak, Cuma tahu sedikit saja
konselor
Baiklah sebelum kita masuk ke dalam proses konseling. saya akan menjelaskan sedikit bahwa dalam proses konseling ini kita akan bersama-sama mendiskusikan masalah apa yang sedang kamu alami, sehingga kita bisa menemukan mana yang baiknya untuk kamu dalam menghadapi masalah ini. Agar apa yang kita inginkan dalam proses konseling ini dapat tercapai dengan baik, saya mau supaya kamu bisa terbuka dalam menceritakan masalah kamu. Kamu tidak perlu takut untuk saya membeberkan kepada orang lain apa yang kamu ceritakan nantinya. Karena sudah tugas kami sebagai seorang konselor untuk membantu kamu dan menjaga rahasia kamu nantinya.  saya usahakan pasti bisa menjaga semua rahasia kamu terkait dengan masalah ini. Percaya sama saya



Pemberian informasi
Konseli
Iya pak baiklah saya percaya
konselor
Tadi diawal pembahasan kita kamu katakan bahwa kamu masih bingung untuk memilih cita cita atau karir kamu yang masih berubah ubah. Apakah kamu bisa menceritakannya secara lebih jelas lagi?


Refleksi isi
konseli
Iya pak, saya masih bingung. karena saya belum bisa menentukan tentang karir saya kedepannya. Di satu sisi saya ingin bekerja di satu sisi lagi ortu saya menyuruh saya untuk kuliah.
konselor
Kalau bisa saya tahu, apa yang menyebabkan kamu ingin bekerja dari pada memilih memilih untuk kuliah.
konseli
Jadi, sebenarnya saya lebih tertarik untuk bekerja pak, tetapi berhubung ortu saya menyuruh saya untuk kuliah. saya tertarik untuk bekerja karena saya ingin membebani kedua ortu saya lagi pak. Dan inilah salah satu alasan yang membuat saya untuk tertarik memilih bekerja ketimbang kuliah pak. Dengan cara seperti ini atau bekerja saya bisa mencari uang sendiri dan tidak meminta lagi sama ortu saya pak.



Pemberian informasi
konselor
Iya, saya mengerti apa yang kamu alami saat ini. Jangan sampai nanti kamu salah mengambil keputusan. Apa lagi sekarang untuk bekerja yang paling dicari itu jasa sarjana ketimbang SMK. Tapi kamu harus bisa memberikan penjelasan kepada ortu kamu bahwa saya tidak ada minat sama sekali untuk berkuliah. Bagaimana saya akan menjalani ke depannya nanti. Karena segala sesuatu itu dapat dijalani dengan baik,dan itu semua berawal dari adanya kemauan yang berasal dari diri sendiri, tanpa ada paksaan dari siapapun. Jadi jika saya mengikuti kemauan ortu kemudian saya tidak mampu dalam menjalaninya, maka itu semua hanya percuma dan sia-sia. Apa yang saya inginkan dan apa yang ortu juga inginkan tidak akan pernah tercapai dengan baik.  kamu pasti bisa menjelaskan sama ortu kamu kenapa kamu lebih memilih bekerja dan itu semua ada tujuan tertentunya buat kamu dan juga keluarga kamu.







Empati
Konseli
Iya pak, saya akan berusaha memberikan penjelasan kepada ortu saya. Tapi saya takut nanti ortu saya tidak mau menerima alasan saya pak…
konselor
saya yakin kamu pasti bisa…(sambil tersenyum)
Dorongan minimal
konseli
Iya pak…, semoga saya bisa
konselor
Jadi, kamu merasa takut ortu kamu marah sama kamu ketika memberikan penjelasan kepada mereka bahwa sebenarnya kamu Cuma mau bekerja dari bekerja ?

Refleksi perasaan
konseli
Iya seperti itulah pak….
konselor
Terkadang memang kita merasa takut dalam melakukan sesuatu. Walaupun itu benar sesuai dengan kenyataan. Tetapi bagaimanapun juga kamu harus bisa mengalahkan perasaan takut kamu tersebut yang terus menghantui kamu. Kamu harus mencoba, tapi saya sangat yakin bahwa kamu pasti bisa.



Pemberian Penguatan
konseli
Iya pak, saya akan berusaha untuk terus – menerus  mencobanya sampai ortu saya bisa menerimanya dengan baik
konselor
Setelah proses koseling yang kita lakukan sejauh ini, bagaiman perasaan kamu
konseli
Saya sudah merasa nyaman, tenang, dan bahkan saya memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan kepada ortu saya nanti.
Konselor
Iya baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat bermanfaat. Lain kali jika kamu ada waktu dan ada yang mau diceritakan sama saya atau mau melakukan konseling. silahkan saja datang menemui saya di ruangan ini.


Penutup
konseli
Iya pak, terimakasih atas bantuannya, saya mau pamit dulu pak.
konselor
Baiklah, belajar yang rajin ya (sambil berjabat tangan dan tersenyum)

Penutup

Tujuan utama REBT berfokus pada membantu konseli untuk menyadari bahwa mereka dapat hidup rasional dan produktif. REBT membatu konseli agar berhenti  membuat tuntutan dan merasa kecal melalui kekacauan, konseli dalam REBT dapat mrngekspresikan beberapa perasaan negatif, tetapi tujuan utamanyaadalahmembatu klien agar tidak memberikan tanggapan emosional melebihi yang selayaknya tehadap sesuatu peristiwa.
REBT juga mendorong konseli untuk lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, serta mengajak mereka untuk mencapai tujuan pribadi. Tujuan trsebut dicapai dengan mengajak orang berfikir rasional untuk mengubah tingkah laku menghancurkan diri dan dengan membantunya mempelajari cara bertindak yang baru.

PENDEKATAN KONSELING CLIENT CENTERED

Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori non-direktif atau berpusat pada pribadi. Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor dalam model pendekatan konseling client centered adalah :
1.      Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien itu sendiri.
2.      Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.  
3.      Konselor menerima klien dengan sepenuhnya dalam keadaan seperti apapun.
4.      Konselor memberi kebebasan pada klien untuk mengeksperisikan perasaan-perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
Client centered sebagai Model Pendekatan dalam Konseling Bertolak dari peran konselor sebagai guru dengan beragam tindakannya dalam memberikan perlakuan terhadap siswa, maka Client Centered sebagai model dalam konseling merupakan pendekatan, deskripsi proses konseling, tujuan konseling, teknik konseling, kelebihan dan keterbatasan serta hasil konseling dan penerapan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
I.    Client centered
Sebagai PENDEKATAN, merupakan cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian.  Asumsi Perilaku Bermasalah menurut Rogers adalah ketika tidak adanya hubungan yang kongruen antara real self dan ideal self-nya serta self as thought to be seen by others.
II. Deskripsi proses konseling
Dalam model pendekatan Client Centered merupakan suatu gambaran bagaimana proses pendekatan ini dilaksanakan. Adapun deskripsi proses konseling itu adalah : 
a.       Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
b.      Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan perasaan yang mengarah pada pertumbuhan.
c.       Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalamanpengalaman sebelumnya ke dalam konsep diri.
d.      Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh.
e.       Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan hubungan timbal balik.
III. Client Centered sebagai Tujuan Konseling,
1.      Pendekatan ini merupakan harapan yang ingin dimiliki setelah proses konseling berlangsung.  Adapun Tujuan Konseling yang hendak dicapai dalam hal ini adalah : Memberi kesempatan dan kebebasan klien untuk mengekspresikan perasaan-perasaannya, berkembang dan terealisir potensinya.
2.      Membantu individu untuk sanggup berdiri sendiri dalam mengadakan integrasi dengan lingkungannya, dan bukan pada penyembuhan tingkah laku itu sendiri.
3.      Membantu individu dalam mengadakan perubahan dan pertumbuhan.

IV. Teknik Client centered sebagai teknik,
Pendekatan ini merupakan suatu cara yang penekanan masalah ini adalah dalam hal filosofis dan sikap konselor, dan mengutamakan hubungan konseling ketimbang perkataan dan perbuatan konselor. Implementasi teknik konseling didasari oleh paham filsafat dan sikap konselor tersebut. Karena itu teknik konseling Rogers berkisar antara lain pada caracara penerimaan pernyataan dan komunikasi, menghargai orang lain dan memahaminya (klien). Karena itu dalam teknik dapat digunakan sifatsifat konselor berikut:
a.       Acceptance artinya konselor menerima klien sebagaimana adanya dengan segala masalahnya. Jadi sikap konselor adalah menerima secara netral.
b.      Congruence artinya karakteristik konselor adalah terpadu, sesuai kata dengan perbuatan dan konsisten.
c.       Understanding artinya konselor harus dapat secara akurat dan memahami secara empati dunia klien sebagaimana dilihat dari dalam diri klien itu.
d.      Non-judgemental artinya tidak memberi penilaian terhadap klien, akan tetapi konselor selalu objektif.
V. Kelebihan dan keterbatasan  Client centered
Pendekatan ini merupakan model pendekatan konseling yang tentunya memiliki kelebihan serta keterbatasan. Adapun kelebihan dan keterbatasan itu adalah:
1.      Kelebihan:
a.       Pemusatan pada klien dan bukan pada terapis
b.      Identifikasi dan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
c.       Lebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik.
d.      Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif.
e.       Penekanan emosi, perasaan, perasaan dan afektif dalam terapi.
f.        Menawarkan perspektif yang lebih up-to-date dan optimis. 
g.      Klien memiliki pengalaman positif dalam terapi ketika mereka focus dalam menyelesaiakan masalahnya.
h.      Klien merasa mereka dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak di justifikasi Keterbatasan  Kurangnya kekonkritan; dalam proses konseling, lebih efektif ketika menggunakan bahasa verbal dan dengan klien yang cerdas; mengabaikan faktor ketidaksadaran (alam tak sadar) dan insting naluri; berurusan dengan hal-hal yang ada di permukaan.
VI. Hasil konseling Setelah konselor melakukan konseling kepada konselinya,
Harapan yang ingin diraih oleh seorang konselor yakni hasil konseling. Pada prinsipnya sulit untuk membedakan antara proses dengan hasil konseling. Ketika kita mempelajari hasil secara langsung, maka sebenarnya kita menguji perbedaanperbedaan antara dua perangkat observasi yang dibuat pada awal dan akhir dari rangkaian wawancara. Walau demikian Rogers mengatakan hasil konseling ialah klien menjadi lebih kongruen, lebih terbuka terhadap masalahmasalahnya, kurang defensif, yang senua ini nampak dalam. dimensi-dimensi pribadi dan perilaku. Berdasarkan hasil riset, beberapa hasil konseling antara lain:
a.       Peningkatan dalarn penyesuaian psikologis.
b.      Kurangnya keteganggan pisik dan pemikiran kapasitas yang lebih besar untuk merespon rasa frustasi.
c.       Menurutnya sikap defensive. 
d.      Tingkat hubungan yang lebih besar antara self picture dengan self ideal.
e.       Secara, emosional lebih matang.
f.        Peningkatan dalam keseluruhan penyesuaian dalam latihan-latihan vokasional.
g.      Lebih kreatif.


Daftar Rujukan :
Corey, Geral. 2006. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi(dialih bahasakan oleh E. Koswara). Bandung : PT. Refika Aditama.
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Teori Dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia